Rabu, 30 Mei 2012

terpaku



Terpaku di sudut angan
Tatapan kosong jauh menerawang
Bulir-bulir air mata pun jatuh tak tertahan
Mengingat mu yang  tengah  diuji kesabaran
Isak tangis  yang  lirih terdengar
Seiring curahan hati yang tak kuat lagi menahan
Permintaan maaf terluncur tiada henti-hentinya
Seolah  sang waktu tak berpihak lagi tuk bersua
Ketegaran yang biasa  kulihat dari tegap ragamu 
Merapuh dan melemah seiring alunan deritamu
Ayo bangkitlah....bangun kembali semangatmu
Hapus deritamu jangan putus  berupaya raih asamu  
Dari jauh kuhanya bisa berkirim do’a
Smoga deritamu terhapus dengan segera,-