Terpaku di sudut angan
Tatapan kosong jauh
menerawang
Bulir-bulir air mata
pun jatuh tak tertahan
Mengingat mu yang tengah
diuji kesabaran
Isak tangis yang
lirih terdengar
Seiring curahan hati
yang tak kuat lagi menahan
Permintaan maaf
terluncur tiada henti-hentinya
Seolah sang waktu tak berpihak lagi tuk bersua
Ketegaran yang
biasa kulihat dari tegap ragamu
Merapuh dan melemah
seiring alunan deritamu
Ayo
bangkitlah....bangun kembali semangatmu
Hapus deritamu jangan
putus berupaya raih asamu
Dari jauh kuhanya bisa
berkirim do’a
Smoga
deritamu terhapus dengan segera,-